SALAH KAPRAH PEJABAT INDONESIA

Ditengah hebohnya penggunaan bahasa yang digunakan oleh Vicky Prasetyo dalam wawancara Vicky dengan pedangdut Zaskia Gotik si goyang itik dengan menggunakan bahasa  campur-campur (supaya mendapat gelar intelek) antara inggris, arab dan indonesia sehingga wawancara tersebut susah untuk di mengerti dan tentunya bagi yang melihat wawancara tersebut merasa gemes, geli dan tidak jarang juga banyak yang menertawakan dikarenakan kosakata yang digunakan tidak tepat.


Beda halnya dengan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika sambutan dengan para petani yang menggunakan bahasa inggris seperti halnya diberitakan media online 5/7/2011 tidak ada orang yang menertawakan meski banyak juga orang yang menyesalkan atas sambutan tersebut.

Padahal dalam UU No 24 tahun 2009 tentang Bahasa Indonesia sudah di jelaskan jika seseorang telah manggunakan bahasa asing didalam bahasa indonesia, sebenarnya mereka telah melanggar undan-undang tersebut khususnya pasal 25 hingga pasal 45.

Selain bahasa asing lagi di gandrungi oleh pejabat, media masa dan anak-anak muda supaya kelihatan intelektual, bahasa asing tersebut sekarang marak dijaikan sarana umum seperti flyover, underpass car free day dll. Ternyata kalau di tela'ah, dengan menggunakan bahasa asing kita telah ikut merusak bahasa indonesia yang artinya secara tidak lansung kita juga ikut merusak nasionalisme kita sebagai Bangsa Indonesia. (cintai produk-produk Indonesia)

Namun hal ini sudah menjadi salah kaprah (istilah jawa) yang berarti salah tapi sudah menjadi kebiasaan sehingga hal tersebut menjadi benar.


Sumber: okezone.com


Komentar

Postingan Populer